Riset Schneider Electric Tentang Infrastruktur Teknologi Menuju Net Zero Operations

Alek Kurniawan
2 min readJul 4, 2022

--

Wujudkan net zero emission

Guna meraih tujuan net-zero operations, semua perusahaan lintas industri di seluruh dunia harus fokus menjalankan program sustainability dalam operasionalnya.

Akan tetapi, penelitian yang dilakukan oleh Schneider Electric melalui 451 Research, Forrester, dan Canalys menunjukkan bahwa 22 persen koresponden dari seluruh dunia tidak menyebutkan sustainability sebagai fokus utama.

Penelitian berjudul “The Future is Now: Preparing IT Infrastructures for Net Zero Operations” tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pendapat perusahaan mengenai posisi mereka saat ini dengan penerapan dari program-program sustainability mereka di seluruh infrastruktur teknologi informatika (TI).

Baca juga: Pemerintah Indonesia dan Prancis Sepakat Bangun SDM Pendidikan Vokasi

Analis lebih lanjut mengidentifikasi bahwa dari 26 persen koresponden profesional TI yang disurvei memiliki program sustainability komprehensif yang mencakup semua infrastruktur. Namun, hanya 14 persen yang mengambil tindakan untuk menerapkan program-program tersebut.

Terkait hasil studi itu, Executive Vice President, Secure Power Division Schneider Electric Pankaj Sharma menyatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengambil tindakan terhadap berbagai inisiatif sustainability.

“Hasil riset sangat jelas, industri mengetahui bahwa sustainability harus diprioritaskan, tetapi masih ada tantangan untuk mengambil tindakan yang harus diupayakan bersama. Kabar baiknya, teknologi yang diperlukan untuk mengambil tindakan dalam sustainability saat ini sebenarnya sudah tersedia,” ujar Pankaj.

Baca juga: Mengenal Pabrik Pintar Schneider Electric di Batam

Data center, lanjutnya, memainkan peran penting dalam mendorong sustainability dan merupakan kunci untuk mengubah arah perubahan iklim.

“Sebagai pelaku industri, kami memiliki tanggung jawab untuk mendorong komitmen lingkungan yang sangat mendesak. Kami telah mencapai beberapa kemajuan, tetapi untuk menghindari tantangan energi yang besar, semua data center, termasuk edge distributed data center, harus lebih sustainable,” kata Pankaj.

Membantu mitra mengembangkan bisnis

Bersamaan dengan dirilisnya hasil studi tersebut, Schneider Electric pun mengajak seluruh perusahaan di berbagai sektor industri untuk berkolaborasi mewujudkan tujuan sustainability.

“Kami meluncurkan kemitraan aliansi yang baru dengan penyedia layanan TI Kyndryl. Kemitraan ini memperkuat kerja sama dan berfokus pada program berbasis sustainability, termasuk daur ulang, electrical microgrids, baterai litium-ion, dan sistem penyimpanan energi,” kata Pankaj.

Lebih lanjut, Schneider Electric juga merilis APC Smart-UPS Modular Ultra. UPS single-phase modular ini diklaim memiliki tingkat sustainable yang lebih tinggi dibandingkan produk sebelumnya.

Baca juga: 3 Langkah Mudah UMKM Memulai Transformasi Digital

“APC Smart-UPS Modular Ultra merupakan UPS modular pertama dengan teknologi litium-ion di industri. Desainnya yang modular dengan densitas daya sampai dengan 2,5 kali memungkinkan peningkatan perlindungan daya, total biaya lebih terjangkau, dan masa pakai lebih lama,” kata Pankaj.

Lebih lanjut, perusahaan mengumumkan pengembangan software EcoStruxure IT DCIM. Pembaruan ini mengembangkan solusi software pengelolaan data center dari data center individual menjadi solusi yang mencakup keseluruhan lingkungan TI yang hibrid.

Dengan berbagai solusi baru yang dihadirkan, Schneider Electric meyakini bahwa tujuan sustainability perusahaan bisa diwujudkan secara efisien sehingga target net-zero operations pun bukan sekadar impian.

--

--

Alek Kurniawan
Alek Kurniawan

No responses yet