Innovation Day 2021, Kesempatan Industri Belajar Membangun Ekosistem Digital yang Berkelanjutan
Ekosistem digital yang tangguh dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Data center sebagai tumpuan dalam pengembangan ekosistem digital pun harus dikelola secara lebih efisien, cerdas, adaptif, dan berkelanjutan.
Atas dasar itu, perusahaan global terkemuka dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric mengajak para pemimpin dari seluruh dunia dan lintas industri untuk bersama-sama membangun ekosistem digital yang tangguh dan berkelanjutan pada acara Innovation Day: Sustainable Digital Transformation Indonesia 2021.
Baca juga: Di Innovation Day 2021, Schneider Electric akan Bahas Pemanfaatan Teknologi Digital yang Sustainable
Acara ini akan menampilkan jajaran pembicara lokal dan internasional, termasuk konservasionis dan polar adventurer Robert Swan, analis digital dan antropolog Brian Solis, penulis dan dosen di Universitas Oxford Rachel Botsman, Executive Vice President of Secure Power Schneider Electric Pankaj Sharma, dan VP Datacenter Ecosystem Solution PT Sigma Cipta Caraka Eugene Johannes Siagian.
Konsumsi listrik membludak
Berbicara tentang data center, Schneider Electric memperkirakan industri teknologi informasi (TI) akan mengonsumsi 8,5 persen listrik global pada 2035
Selain itu, penggunaan energi oleh industri teknologi informasi dan komputer (TIK) diprediksi akan membengkak menjadi 20,9 persen dari total global pada 2025. Jumlah tersebut akan menyumbang sebanyak 5,5 persen dari emisi gas rumah kaca global.
Melihat prediksi-prediksi tersebut, upaya untuk memastikan kelestarian lingkungan pun semakin lebih besar. Saat ini, telah banyak perusahaan yang sadar dan mulai memperhatikan konsumsi karbon mereka dengan cermat dan meminimalisasi beban mereka terhadap lingkungan.
Baca juga: Tips Pilih UPS untuk Komputer di Rumah biar Main Game Aman Tanpa Takut Mati Listrik
Cluster President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, pelaku bisnis di Asia, termasuk Indonesia, memiliki peluang untuk menjadi yang terdepan dalam aksi iklim.
“Elektrifikasi yang didukung oleh teknologi manajemen digital memiliki potensi besar sebagai sumber energi bersih yang aman, andal, dan berkelanjutan. Potensi ini dapat membantu memenuhi kebutuhan bisnis secara bertanggung jawab tanpa mengorbankan masa depan,” kata Roberto pada Konferensi Pers Innovation Day 2021 Schneider Electric, Rabu (16/6/2021).
Di Schneider Electric, keberlanjutan (sustainability) adalah inti dari bisnis. Adapun misi dari perusahaan asal Prancis itu adalah menjadi mitra digital untuk keberlanjutan dan efisiensi.
“Kami menunjukkan kepemimpinan dengan menjadi contoh dalam operasional dan ekosistem kami sendiri. Adapun komitmen kami terhadap aspek keberlanjutan ini telah mendapatkan pengakuan oleh Corporate Knights. Pada penghargaan tersebut, Schneider Electric menempati posisi pertama dalam 2021 Global 100 Most Sustainable Corporations,” jelas Roberto.
4 bidang utama
Pada Innovation Day 2021, Schneider Electric akan berbagi wawasan tentang bagaimana data center masa depan mengakomodasi permintaan pasar yang meningkat.
Adapun empat bidang utama yang harus ditingkatkan, yakni dari sisi keberlanjutan (bagaimana data center dapat mengakomodasi kebutuhan pengelolaan data di seluruh rantai pasok) dan efisiensi (pemanfaatan sensor cerdas, menambahkan lebih banyak layanan digital dan kemampuan remote monitoring untuk mendorong alur kerja yang lebih efisien).
Baca juga: 6 Cara Melindungi Keamanan Jaringan Smart Home dan Perangkat Pintar
Kemudian, fleksibilitas (menyesuaikan desain, implementasi, dan layanan dengan kebutuhan saat ini dan masa depan) serta ketahanan (menerapkan predictive analytic untuk menghemat, mencegah downtime, dan mengoptimalisasi masa pakai peralatan).
Dalam acara virtual tersebut, Schneider Electric juga akan memperkenalkan dua solusi terbarunya ke pasar Indonesia yang semakin memperkuat strategi digital customer dalam membangun data center yang lebih tangguh dan berkelanjutan:
1. EcoStruxure Micro Data Center 43U
Produk ini menawarkan kapasitas terbesar di lini micro data center komersial dan kantor perusahaan. EcoStruxure Micro Data Center 43U dapat dipantau dari jarak jauh dengan EcoStruxure IT Software and Digital Services.
Produk ini disinyalir dapat menghemat biaya capital expenditure (Capex) hingga 48 persen dan biaya field engineering sebesar 40 persen.
Selain itu, EcoStruxure Micro Data Center 43U diprediksi adapt mengurangi biaya perawatan sebesar 7 persen. Produk ini bisa digunakan pada segmen perbankan, financial services, retail, healthcare, pemerintahan, and lembaga pendidikan.
2. Galaxy VL-UPS Compact
Galaxy VL-UPS Compact menawarkan efisiensi hingga 99 persen dalam mode ECOnversion. Infrastruktur ini juga menawarkan return on investment (ROI) dalam kurun waktu dua tahun untuk data center skala menengah dan besar, fasilitas komersial, serta industri.
Dari segi rancangan, Galaxy VL-UPS Compact dapat disesuaikan untuk kebutuhan bisnis dengan meminimalisasi biaya kepemilikan.
Selain itu, Galaxy VL-UPS Compact juga dilengkapi dengan fitur Live Swap. Dengan fitur desain sentuh yang aman ini, proses penambahan atau penggantian modul daya saat uninterruptible power supply (UPS) dalam keadaan online tidak akan mengalami downtime.