Wujudkan Transformasi Digital, Industri Mamin Harus Penuhi 3 Syarat Berikut
Schneider Electric, perusahaan global terkemuka dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan automasi mengungkapkan bahwa digitalisasi industri makanan dan minuman (mamin) tidak hanya dapat meningkatkan ketahanan operasional, tetapi juga semakin mendekatkan dan meningkatkan kepercayaan dari konsumen.
Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat tiga kunci utama yang harus dipahami perusahaan dalam menempuh perjalanan transformasi digital.
Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Hedi Santoso mengatakan, konsumen kini semakin menuntut keterbukaan dan akses informasi terhadap produk yang mereka beli.
Baca juga: Innovation Day 2021, Kesempatan Industri Belajar Membangun Ekosistem Digital yang Berkelanjutan
“Konsumen ingin memverifikasi dari mana bahan-bahan tersebut bersumber dan apakah bahan-bahan telah diproses dengan cara yang aman dan berkelanjutan,” kata Hedi.
Di sinilah peran digitalisasi. Digitalisasi memungkinkan perusahaan mamin untuk memenuhi tuntunan konsumen akan keterlacakan proses siklus hidup produk secara menyeluruh. Mulai dari ketersediaan bahan baku, pemrosesan, penyimpanan, hingga distribusi produk.
“Digitalisasi meningkatkan kelincahan dan kontrol yang lebih tepat. Pada akhirnya, ini akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan,” jelas Hedi.
Baca juga: Pentingnya Membangun Sistem Keamanan Siber di Jaringan Edge Computing
Untuk memaksimalkan manfaat digitalisasi, perusahaan perlu memenuhi beberapa aspek strategi digital. Hal ini perlu sebagai kunci kesuksesan. Simak ulasannya berikut.
1. Automatisasi universal untuk interoperabilitas dan portabilitas yang lebih baik
Perusahaan perlu membangun strategi digital yang berlandaskan automatisasi universal dengan memasang dan memproduksi komponen perangkat lunak automasi berdasarkan standar IEC61499, seperti teknologi EcoStruxure Automation Expert dari Schneider Electric.
EcoStruxure Automation Expert merupakan sistem otomasi industri berbasis perangkat lunak pertama di dunia yang telah terstandardisasi IEC61499 dan menciptakan perubahan lebih baik di seluruh siklus operasional.
Upaya tersebut dapat menciptakan interoperabilitas dan portabilitas yang menghilangkan hambatan teknologi akibat platform yang tertutup dan tidak kompatibel.
Automatisasi universal juga memungkinkan fasilitas produksi manufaktur dan proses industri dengan cepat diprogram ulang oleh para insinyur sesuai kebutuhan, bahkan dari jarak jauh.
Kelincahan dan produktivitas yang meningkat ini diperlukan untuk memenuhi pola permintaan konsumen yang berubah-ubah, sekaligus menjadi solusi terhadap kendala keterbatasan yang disebabkan seperti pandemi yang terjadi saat ini.
2. Manufacturing Execution System (MES) untuk integrasi sistem pengawasan yang lebih andal
MES memungkinkan industri mamin meningkatkan visibilitas dan akurasi, mulai dari pengadaan, penyimpanan, hingga pengelolaan bahan baku produksi menjadi produk jadi. MES juga berfungsi untuk memantau performa mesin sehingga dapat memaksimalkan proses produksi, mengurangi risiko produk cacat, dan memastikan kepatuhan supplier terhadap peraturan perusahaan.
Perlu diketahui, Schneider Electric saat ini telah mengembangkan teknologi tersebut. Dalam beberapa studi kasus perusahaan yang menggunakan Manufacturing Execution System dari Schneider Electric, perusahaan dapat menurunkan biaya operasional hingga 20 persen melalui penghematan jam kerja dan optimalisasi produksi.
3. Edge Computing untuk pengelolaan data kritikal yang lebih efektif
Penelusuran rantai pasokan dari awal hingga akhir secara real-time semakin krusial, baik dalam pengambilan keputusan bisnis maupun reputasi perusahaan.
Dengan begitu banyaknya data yang terkumpul dalam tiap proses rantai pasokan, akan kurang efektif bila seluruh data harus diproses di cloud, sementara beberapa pengambilan keputusan dibutuhkan lebih cepat di lapangan.
Di sinilah peran edge computing. Untuk memastikan edge computing memiliki ketahanan dan keamanan yang sama dengan cloud computing, solusi edge data center harus terstandardisasi serta terintegrasi dengan kemudahan pengelolaan dan pemeliharaan.
Baca juga: EcoStruxture Triconex Safety View, Sistem Keselamatan Andal untuk Industri Manufaktur
Schneider Electric melalui solusi EcoStruxure Micro Data Center pun dirancang untuk menjawab kebutuhan edge computing dalam membangun standar ruangan data center yang tinggi dengan tingkat ketahanan maksimal. Hal ini mengingat tidak semua lokasi penempatan data center didukung dengan sistem teknologi informasi (TI) yang mumpuni.
“Pemilihan mitra system integrator dalam mendukung perjalanan transformasi digital memiliki peranan penting selain aspek perencanaan dan pemilihan teknologi yang tepat. Di Schneider Electric, kami membentuk jaringan global mitra bersertifikat Aliansi System Integrator di mana seluruh mitra yang bekerja sama telah terakreditasi dan memiliki spesialisasi segmen industri. Kami memiliki lebih dari 1.000 mitra lokal di 67 negara yang akan mendukung percepatan transformasi digital industri, termasuk industri mamin,” kata Hedi.