Mengenal Solusi EcoStruxure for Water and Wastewater untuk Pengelolaan Air di Indonesia

Alek Kurniawan
3 min readAug 27, 2021

--

Digitalisasi yang disertai dengan pemanfaatan energi bersih merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan pengelolaan air yang ramah lingkungan.

Dengan cara ini, sektor industri air minum dapat meningkatkan ketahanan operasional, menurunkan emisi karbon, dan menjaga keberlanjutan ketersediaan air bersih.

Baca juga: Membangun Masa Depan Dunia yang Lebih Berkelanjutan di Era Electricity 4.0

Guna mewujudkannya, perusahaan global terkemuka dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan automasi Schneider Electric bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam memanifestasikan proses transformasi menuju Smart Water Management.

Dalam kerja sama tersebut, Schneider Electric akan menjadi mitra strategis dalam mengembangkan solusi terintegrasi dan berbagi pengetahuan serta pengalaman yang relevan untuk diterapkan di Indonesia.

Sebagai informasi, hingga saat ini, Schneider Electric telah ikut terlibat dalam berbagai proyek pengembangan dan revitalisasi sistem pengelolaan air di Indonesia, di antaranya proyek PDAM Surya Sembada Surabaya, proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat, Palyja, Traya Tirta, dan Moya Indonesia.

Baca juga: Schneider Electric Dukung Percepatan Transisi Energi Terbarukan di Indonesia

Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Hedi Santoso mengatakan, kontribusi terbesar inefisiensi di sektor air adalah konsumsi listrik dan pemborosan air akibat kebocoran pipa yang tidak terdeteksi.

Pasalnya, sekitar 4 persen konsumsi listrik secara global berasal dari sektor air. Kemudian, sekitar 25–35 persen air hilang pada saat operasi pemompaan dan distribusi di dalam pipa, sebelum akhirnya sampai di tempat konsumen.

“Untuk mengatasi permasalahan itu, dibutuhkan transparansi aset air di seluruh jaringan operasional dan distribusi guna meningkatkan visibilitas dalam pengambilan keputusan tepat berbasis data real-time,” ujar Hedi dalam bincang media Schneider Electric bertema Roadmap Indonesia Menuju Smart Water Management, Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Wajib Tahu, 3 Kunci Strategi Digital Industri Mamin untuk Meningkatkan Daya Saing

Upaya tersebut, tambah Hedi, dapat dilakukan dengan pemanfaatan sensor, artificial intelligence (AI), digital-twin, dan analisis prediktif dengan platform terbuka.

Komitmen Schneider Electric terhadap aspek keberlanjutan (sustainability) pun dibuktikan dengan pengembangan solusi pengelolaan energi dan automasi berbasis lingkungan, EcoStruxure for Water and Wastewater.

Solusi EcoStruxure for Water and Wastewater telah terbukti dapat mengurangi konsumsi energi hingga 30 persen serta meningkatkan efisiensi operasional pada instalasi pengolahan air dan jaringan distribusi air hingga 25 persen.

Selain itu, EcoStruxure for Water and Wastewater juga diklaim dapat mengurangi total biaya kepemilikan (TCO) aset hingga 20 persen.

Baca juga: Jangkau Daerah Terpencil, Perusahaan Wajib Manfaatkan Jaringan Sistem Edge Computing

Istimewanya, solusi tersebut memungkinkan perusahaan pengelolaan air memonitor data secara real-time dari berbagai aplikasi yang dapat dibagikan dengan berbagai departemen perusahaan.

Platform itu juga memungkinkan peningkatan kinerja operasional lebih cepat, kontrol kualitas lebih ketat, konsumsi energi dan bahan baku yang lebih rendah, pemeliharaan lebih baik, serta meningkatkan profitabilitas perusahaan.

“Arsitektur EcoStruxure for Water and Wastewater telah membantu klien kami di lebih dari 150 negara untuk menghasilkan air berkualitas tinggi, melakukan purifikasi air limbah yang berkelanjutan, dan efisiensi operasional,” jelas Hedi.

--

--

Alek Kurniawan
Alek Kurniawan

No responses yet