Pentingnya Pengelolaan Aset Digital bagi Perusahaan untuk Wujudkan Transformasi Ekonomi

Alek Kurniawan
2 min readMar 26, 2021

--

pentingnya pengelolaan aset digital bagi perusahaan untuk mewujudkan transformasi ekonomi pada masa pandemi Covid-19

Pada masa pandemi Covid-19, industri membutuhkan strategi pengelolaan aset digital untuk mewujudkan transformasi ekonomi.

Pengelolaan aset digital merupakan hal penting karena berfungsi untuk meningkatkan kinerja operasional, melakukan tindakan preventif sebelum terjadi kegagalan operasional melalui kemampuan analisis prediktif, dan meningkatkan efisiensi biaya perbaikan atau penggantian aset akibat kerusakan secara tiba-tiba.

Industri harus berani mengambil langkah dalam pengadopsian teknologi digital untuk memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan operasional menghadapi berbagai kondisi.

Baca juga: Industri Kecil Menengah Indonesia Perlu Lakukan Digitalisasi Pengelolaan Energi

Ada empat faktor strategi pengelolaan aset digital yang harus dipenuhi pelaku industri, yakni memastikan ketersediaan (availability) infrastruktur edge dalam kegiatan operasional secara real time, transparan serta memiliki sistem backup and recovery plan yang terintegrasi, memastikan adanya perlindungan sistem dan peralatan listrik yang baik, serta memiliki sistem keamanan fisik dan edge yang terbaik.

Berbicara mengenai itu, salah satu perusahaan yang fokus dalam dalam transformasi digital untuk pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric, telah bekerja sama dengan perusahaan pembuat software, AVEVA untuk menyediakan solusi asset strategy optimization yang membantu sektor industri dalam meningkatkan kinerja aset.

Country Digital Transformation Schneider Electric Indonesia Fadli Hamsani mengatakan, perangkat lunak tersebut dapat mendukung strategi pengelolaan dan pemeliharaan aset digital yang disesuaikan dengan tujuan bisnis perusahaan.

Baca juga: Jangan Tunggu Merugi, Industri Harus Mampu Hadapi 3 Tantangan Ini di Era Edge Computing

“Solusi asset strategy optimization terbukti dapat menekan pengeluaran modal atau capital expenditure (capex) hingga 30 persen, mengurangi biaya pemeliharaan hingga 50 persen, mengurangi biaya suku cadang hingga 25 persen, serta meningkatkan kinerja aset hingga 15 persen,” kata Fadli pada acara media virtual bertajuk Optimalisasi Aset Digital untuk Percepatan Pemulihan Bisnis Pasca Pandemi yang diselenggarakan oleh Schneider Electric, Rabu (25/3/2021).

Selain sistem pengelolaan aset digital, pemanfaatan internet of things (IoT) juga dinilai penting di sektor industri selama masa pandemi. Semakin canggih teknologi berbasis IoT, maka semakin besar tantangan untuk mengurangi latensi dan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam merespons kompleksitas operasional secara fleksibel. Di sinilah peran edge computing.

Pada era edge computing, edge data center memiliki peranan penting dalam lingkungan kegiatan operasional yang berbasis perangkat IoT.

Tuntutan koneksi jarak jauh yang lebih cepat membuat kebutuhan data center atau cloud semakin tinggi. Dengan begitu, semakin banyak pelaku bisnis yang bergantung pada data center dalam pengelolaan data di lingkungan operasionalnya.

Untuk membangun edge data center yang andal dan berkelanjutan, dibutuhkan standarisasi dan integrasi, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia, teknologi yang mumpuni, pengawasan dan tata kelola data center yang terencana, serta sistem keamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Baca juga: Hadapi Defisit Air di 2030, Perusahaan Pengelolaan Air Wajib Terapkan Teknologi Smart Water

Adapun dalam rangka mendukung pengelolaan data pada era edge computing, Schneider Electric memiliki tiga solusi edge data center yang dapat menjawab tantangan akan keterbatasan sumber daya manusia, keamanan, efisiensi dan sustainability, yaitu EcoStruxure Micro Data Center, EcoStruxure IT Expert, serta Monitoring and Dispatch Services.

--

--