Manfaat Bangunan Cerdas dan Hijau terhadap Lingkungan
Perubahan iklim memberikan beragam dampak buruk bagi lingkungan. Guna mengurangi dampak perubahan iklim dan tingkat emisi karbon, upaya keberlanjutan pada sektor bangunan dan konstruksi harus semakin digalakkan.
Pasalnya, walaupun saat ini banyak kemajuan yang dicapai melalui efisiensi energi yang diterapkan pada beragam bangunan, termasuk pemanfaatan renewable energy atau energi baru terbarukan (EBT), tetapi hal ini belum dapat mengimbangi meningkatnya emisi karbon dari sektor konstruksi.
Oleh sebab itu, mewujudkan bangunan cerdas dan hijau, baik komersial maupun residensial, dalam konteks revitalisasi fasilitas bangunan eksisting dan pembangunan fasilitas bangunan baru menjadi sebuah upaya yang harus segera dilakukan.
Tujuannya jelas, yaitu mengurangi emisi karbon, efisiensi biaya operasional, dan meningkatkan keberlanjutan dalam bisnis.
Upaya tersebut berlaku bagi seluruh kalangan pengelola dan pengembang fasilitas bangunan perkantoran, pusat data dan jaringan, manajemen fasilitas, perusahaan listrik, layanan kesehatan, pengolahan air bersih dan air limbah, energi dan bahan kimia, makanan dan minuman, hotel, serta real estate komersial.
Baca juga: Komitmen Sustainability Schneider Electric: Berdayakan Generasi Muda dan Pekerja Perempuan
Kenyataannya, kebutuhan bangunan cerdas dan hijau memang semakin meningkat.
Bangunan cerdas dan hijau didesain untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta memaksimalkan efisiensi energi dan keberlanjutan.
Bangunan cerdas dan hijau mendukung proses keberlanjutan karena memberikan peluang bagi penggunanya memperoleh kenyamanan serta keamanan dalam bekerja untuk hasil yang optimal dan efisien.
Dengan menjadi pelaku aktif dalam aksi keberlanjutan ini, sejatinya kita telah menjadi bagian gerakan Green Heroes for Life guna mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan sehat bagi generasi selanjutnya.
Baca juga: Schneider Electric Bagikan 3 Tahap Penting Wujudkan Bangunan Zero Carbon
Adapun salah satu cara mewujudkan bangunan hijau dan cerdas adalah pemanfaatan internet of things (IoT). IoT bisa mendorong terciptanya bangunan yang lebih efisien, nyaman, mudah dikelola, dan semuanya saling terhubung.
Inilah alasan kehadiran bangunan cerdas dan hijau yang dilengkapi IoT menjadi semakin penting dalam konteks efisiensi energi dan keberlanjutan.
Teknologi IoT yang bisa diterapkan merupakan jaringan sistem dan perangkat pendukung yang ada pada bangunan, seperti pencahayaan, sistem pemanas dan pendingin udara (HVAC), akses keamanan dan kontrol, serta perangkat kontrol berupa katup, aktuator, sensor, dan meter.
Perusahaan yang fokus pada bidang energi dan automasi, Schneider Electric, mecatat bahwa penerapan IoT pada manajemen sistem bangunan memberikan efisiensi atas biaya dan waktu rekayasa hingga 80 persen.
Baca juga: 3 Manfaat Digitalisasi bagi Perusahaan dan Cara Melakukannya
Selain itu, berdasarkan penelitian Schneider Electric, pengelola bangunan dapat menghemat biaya pemeliharaan hingga 75 persen dan mengurangi jejak karbon mencapai 50 persen.
Pertanyaan selanjutnya, apakah kita harus segera mengadopsi konsep bangunan cerdas dan hijau untuk mengurangi jejak emisi karbon, mencapai efisiensi, dan keberlanjutan? Jawabannya, tentu iya.
Pertama, bangunan konvensional menghasilkan lebih banyak emisi karbon dan boros energi. Sementara, bangunan cerdas dan hijau dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta mengurangi biaya energi dan operasional dalam jangka panjang.
Kedua, fakta-fakta di lapangan telah membuktikan bahwa penerapan IoT pada bangunan cerdas lebih menguntungkan usaha.