Era Electricity 4.0: Era Listrik dan Digital Saling Bergantung

Alek Kurniawan
4 min readSep 15, 2022

--

Era Electricity 4.0 membutuhkan infrastruktur yang berkelanjutan

Internet of things (IoT) dan revolusi industri 4.0 tengah membawa kita pada era Electricity 4.0. Era di mana listrik dan digital saling bergantung serta tidak lagi dapat dipisahkan satu sama lain.

Bagaimana mungkin Anda dapat menonton video streaming, menggunakan laptop, dan perangkat smart home tanpa ada keduanya yang terhubung secara bersamaan?

Begitu pula pabrik yang semakin terkoneksi dengan mesin dan perangkat digital, ketersediaan akses internet, dan listrik selama 24/7 tanpa gangguan menjadi sebuah keharusan yang tidak dapat dinegosiasikan.

Baca juga: Adopt A Tree, Demi Lingkungan Sekolah yang Hijau dan Berkelanjutan

Pemanfaatan teknologi digital dikombinasikan dengan listrik akan semakin luas dan masif. Salah satunya adalah untuk pengembangan kendaraan listrik yang kian gencar digalakkan untuk mencari alternatif bahan bakar fosil yang lebih ramah lingkungan dan dapat diperbarui.

Tentu saja listrik menjadi alternatif yang tepat karena merupakan vektor terbaik untuk dekarbonisasi. Sementara itu, teknologi digital yang disematkan pada kendaraan listrik memungkinkan pemiliknya memiliki visibilitas yang lebih baik terhadap performa kendaraannya untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan efisiensi.

Di sektor retail dan fashion, teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) juga mulai dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman baru bagi konsumen. Hal ini berarti keandalan listrik dan teknologi digital menjadi faktor yang krusial.

Baca juga: Schneider Electric Tampilkan Rangkaian Teknologi Automasi Unggulan di Indonesia 4.0

Kemajuan peradaban dunia ini memberikan tekanan besar bagi sektor kelistrikan untuk dapat meningkatkan suplai tanpa mengorbankan keberlanjutan bumi. Sektor kelistrikan juga wajib mengelola sistem pendistribusian dengan lebih efisien dan andal.

Pemanfaatan teknologi cerdas yang terkoneksi pun dapat digunakan untuk mengurangi kerugian sekaligus memanfaatkan secara optimal sumber daya listrik yang sudah ada dan memberikan kendali lebih banyak kepada operator distribusi atas jaringan mereka.

Schneider Electric sebagai pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi melihat transformasi sektor kelistrikan masa depan, khususnya dalam sistem jaringan distribusi perlu mencakup beberapa area sebagai berikut:

1. Visibilitas menyeluruh atas seluruh aset jaringan

Bertumbuhnya jumlah distributed energy resources (DER) dari sumber daya terbarukan yang terjadi sebagai bagian dari upaya menekan emisi karbon, serta pertumbuhan penetrasi kendaraan listrik akan semakin meningkatkan kompleksitas dalam pengelolaan jaringan distribusi listrik.

Hal itu disebabkan oleh output listrik dari DER sangat bergantung dari kondisi alam sehingga tidak dapat diprediksi. Begitu pula dengan kapan, di mana, dan jumlah kendaraan listrik akan melakukan pengisian daya. Kondisi ini menyebabkan ketidakpastian dan variabilitas yang tinggi dalam pengoperasian jaringan distribusi listrik.

Baca juga: Kolaborasi Schneider Electric dan Claroty dalam Layanan Cybersecurity Remote Connection

Di sisi lain, operator juga perlu untuk mengelola sistem jaringan lamanya.

Untuk menjembatani kompleksitas tersebut, operator membutuhkan visibilitas dan kontrol lebih untuk dapat mengoptimalkan aset yang terhubung ke jaringan. Tujuannya untuk meningkatkan keandalan dalam menyediakan akses listrik yang merata dan sesuai dengan kebutuhan tiap wilayah.

Pemanfaatan platform advanced distribution management system (ADMS) memberikan visibilitas menyeluruh bagi operator untuk memantau, mengelola, dan mengoptimalkan seluruh aset jaringan distribusinya baik jaringan tradisional maupun DER.

ADMS memiliki fungsi untuk mengelola fluktuasi tegangan dan arus balik daya, mengotomatiskan pemulihan pemadaman, dan mengoptimalkan kinerja jaringan distribusi. Pada akhirnya, upaya ini dapat meningkatkan kepuasan konsumen terhadap layanan perusahaan.

2. Kendali jarak jauh dan kemampuan analitik secara real time

Gardu distribusi sebagai penyalur tenaga listrik dari pembangkit ke pengguna akhir perlu dipantau secara berkelanjutan. Bila penyaluran energi listrik mengalami gangguan seperti padam dan pemulihan pemadaman yang lama, maka dapat berakibat adanya keluhan dari konsumen.

Dengan pemanfaatan teknologi digital seperti Smart Ring Main Unit (RMU), operator dapat melakukan kontrol jarak jauh secara real time terhadap seluruh gardu distribusi, meningkatkan keamanan dan keandalan distribusi listrik, mendeteksi kesalahan lebih awal, secara otomatis mengkonfigurasi ulang jaringan setelahnya, serta mengoptimalkan kinerja jaringan dengan kemampuan analitik.

Baca juga: Begini Cara Manfaatkan Tenaga Surya untuk Listrik di Rumah

Inovasi terbaru Smart RMU Kubikel TM Fully Gas Insulated dari Schneider Electric lebih ramah lingkungan karena tidak lagi menggunakan gas SF6 yang menghasilkan emisi gas rumah kaca.

Smart RMU terkoneksi dengan arsitektur EcoStruxure Grid yang dapat mengintegrasikan dan mengelola data untuk pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Solusi ini juga telah dilengkapi dengan sensor termal nirkabel dan aplikasi telepon pintar menggantikan infra-red thermal scanning; serta dapat memberikan peringatan dini terhadap suatu kondisi yang berpontensi memicu terjadinya masalah koneksi, potensi kebakaran atau percikan api akibat gangguan arus hubungan singkat.

Pada akhirnya, upaya ini memungkinkan pengelolaan biaya operasional dan pemeliharaan yang lebih efisien.

3. Keamanan data

Volume data tumbuh secara global dengan kecepatan yang luar biasa. International Data Corporation (IDC) memperkirakan, volume data akan tumbuh dari 33 zettabytes pada 2018 menjadi 175 zettabytes pada 2025, mewakili peningkatan 530 persen dalam tujuh tahun.

Tren itu juga berlaku untuk sektor energi yang sedang direvolusi oleh big data. Mordor Intelligence memperkirakan bahwa pasar analitik data besar di sektor energi akan tumbuh pada CAGR lebih dari 11 persen dari 2021 hingga 2026 karena perusahaan energi berupaya meningkatkan efisiensi energi.

Baca juga: Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Data Center , Schneider Electric Hadirkan Platform Edukasi Gratis

Risiko keamanan siber menjadi perhatian yang berkembang di sektor kelistrikan. Di tengah meningkatnya digitalisasi dan penggunaan internet untuk teknologi operasional, ancaman yang ditimbulkan oleh ransomware dan serangan siber lainnya melonjak. Perusahaan listrik perlu melakukan pengamanan berlapis mulai dari pemilihan dan penggunaan perangkat yang memiliki standar keamanan tinggi dan tersertifikasi IEC.

Sebagai sektor yang menyumbang 85 persen emisi karbon, sektor energi, termasuk kelistrikan membutuhkan strategi perencanaan transformasi yang komprehensif dan dukungan mitra digital yang mumpuni dan terstandardisasi.

Sektor energi menjadi tonggak utama kesuksesan upaya dunia yang tengah bergerak menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan dan untuk itu mari kita sama-sama mewujudkan dunia yang lebih hijau dan lebih sustainable dengan menjadi #GREENHEROESForLife.

--

--

Alek Kurniawan
Alek Kurniawan

No responses yet